Pegunungan Bintang ~ Respon cepat dalam menyelamatkan ibu hamil yang melahirkan, Pos Kiwirok Satgas Yonif 310/KK lakukan proses persalinan darurat kepada Jarina Kalakmabin (29) warga Kampung Oknanggul, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (26/6/2024).
Berawal dari laporan masyarakat yang langsung diterima oleh Danpos (Komandan Pos) Kiwirok Lettu Inf Pipik Taufik bahwa ada warga yang melahirkan namun kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan. Info yang diterima bahwa bayi telah lahir akan tetapi ari-ari masih tertinggal.
Setelah mendapat info tersebut, Danpos Kiwirok memerintahkan Dantonkes (Komandan Peleton Kesehatan) Letda Ckm Eka Fedi Setiawan S.Kep., beserta personil Satgas lainnya untuk mengecek dan sebisa mungkin memberikan pertolongan kepada warga tersebut.
Setibanya dilokasi, personil Satgas langsung melakukan pemeriksaan medis, didapati kondisi Jarina tampak lemas namun kesadaran masih normal. Sedangkan kondisi bayinya telah lahir namun masih terhubung dengan placenta (tali pusat belum terpotong).
“Kami langsung melakukan pemotongan tali pusat, lalu melakukan peregangan tali pusat untuk melahirkan placenta. Akan tetapi setelah bayi lahir, sudah 1 jam lebih tidak ada tanda-tanda placenta keluar, maka kami memutuskan tindakan medis dengan Manual Placenta” terang Dantonkes.
“Ini antara hidup dan mati seseorang, kami harus tetap fokus untuk mengambil keputusan yang tepat. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, ibu dan bayi dapat terselamatkan, kami pun merasa lega,” tambah Letnan Eka.
Ditempat terpisah, Dansatgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Fachrizal mengungkapkan bahwa semenjak kejadian serangan OPM tahun 2021 di Distrik Kiwirok dengan membakar Puskesmas dan fasilitas lainnya mengakibatkan perekonomian dan aktivitas warga menjadi lumpuh. Sampai dengan saat ini Distrik Kiwirok belum memiliki lagi Puskesmas dan tidak adanya tenaga kesehatan yang dapat di andalkan, sehingga masyarakat di Distrik Kiwirok apabila sakit maka berobat ke pos Satgas Yonif 310/KK.
“Kami sangat menyadari apa yang kami lakukan masih jauh dari kata cukup, namun kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat membantu masyarakat khususnya di perbatasan,” tegas Letkol Inf Andrik Fachrizal.
Atas pertolongan yang diberikan, Yanus Wopdana (33) suami dari Jarina, mengucapkan terima kasihnya kepada personil Satgas Yonif 310/KK.
“Ini anak kami yang ke-7, saya sangat panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Akan tetapi Bapak-bapak TNI datang ke rumah dan berikan pertolongan. Puji Tuhan istri dan anak saya semuanya selamat,” ucap Yanus dalam tangis bahagianya.
Otentifikasi : Pen Satgas Pamtas Yonif 310/KK.
Redaksi Aria A