Banda Aceh – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura selalu berpikir jauh dari jangkauan orang-orang. Seperti pada penunjukkan Brigjen TNI Dody Triwinarto sebagai Komandan Satuan Tugas Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional adalah hal yang tak disangka banyak orang.
Rupanya, itu berasal dari keyakinan kuat Gubernur Rusdi pada adagium tua Prancis: L’Histoire se Répète, sejarah itu berulang dengan sendirinya.
Keputusan ‘Bapak Olahraga Sulteng’ itu, awalnya direspon dengan banyak cibiran dan keraguan, namun ia tak surut langkah.
Dalam perbincangan tak resmi, Ka Cudy mengisahkan bahwa pada 1961, saat Sulteng masih tergabung dengan provinsi induknya, Sulawesi Utara dan Tengah (Suluteng), kontingen daerah ini sedang mempersiapkan diri menuju PON V Bandung. Saat itu yang bertanggungjawab dalam persiapan tersebut ialah perwira militer bernama Kapten Narang yang sohor sebab disiplin dan tegas.
Hasilnya, tak sia-sia sebab untuk pertama kalinya, Sulteng berhasil meraih medali perak dari cabor atletik lari marathon 10,000 meter putra yang dipersembahkan pelari Poso Arie Samana.
Berangkat dari romansa inilah sehingga Ka Cudi memberikan kepercayaan penuh ke Brigjen Dody untuk membentuk jiwa petarung tadulako seluruh atlet Sulteng Emas selama 72 hari di Markas Batalyon Infanteri 711/Raksatama.
“Saya optimis bahwa metode disiplin, ketangguhan dan fokus yang ditanamkan dalam diri atlet akan berbuah manis dengan raihan medali demi medali di arena PON XXI Aceh-Sumut 2024,” sebut Gubernur Rusdi pada kesempatan itu.
Benar saja hingga Kamis (18/09/2024), Sulteng sudah berhasil memanen 35 medali dari berbagai cabor yang diikuti. Raihan 8 emas, 7 perak dan 20 perunggu, menjadi pembuktian Sang Jenderal Petarung Brigjen TNI Dody Triwinarto yang mengukir ‘tinta emas’ dengan pecahnya rekor perolehan medali Sulteng dari PON sebelumnya.
“Ini adalah kemenangan masyarakat Sulawesi Tengah. Para atlet bertanding dengan penuh semangat dan tak kenal lelah sebagai petarung dengan terus menerus menerima berkah doa dari seluruh masyarakat Sulawesi Tengah. Inilah hasil yang mereka bisa persembahkan. Ini adalah sejarah baru yang akan diukir dengan tinta emas,” ungkap Brigjen TNI Dody Triwinarto.
Brigjen Dody juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh official, pendamping dan pendukung serta pejabat pemerintah lainnya yang memungkinkan prestasi gemilang ini dapat diraih.
Perolehan medali Kontingen Sulteng pada PON XXI di Aceh-Sumut terdiri dari 8 medali emas, 7 medali perak dan 20 medali perunggu masing-masing dari Cabor Renang, Cabor Muaythai, Cabor Tenis Meja, Cabor Sepak Takraw, Cabor Dayung, Cabor Taekwondo, Cabor Atletik, Cabor Petanque, Cabor Karate dan Cabor Gate Ball.
Andi Muksin Adiwijaya – Fachrully Nurfill