Omukia, Papua Tengah – Di tengah sunyi lembah dan rimbunnya hutan pegunungan Distrik Omukia, sebuah momen bersejarah kembali terukir. Untuk pertama kalinya sejak lama, Sang Saka Merah Putih berkibar gagah di Kampung Pinapa—menggantikan bintang kejora yang sebelumnya menghuni tiang bambu di tengah kampung.

Momentum ini dipimpin langsung oleh Letda Inf Sudirman, Danpos Eromaga Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti, yang bersama prajuritnya menapaki jalan berbatu dan mendaki harapan, demi satu tujuan: memulihkan merah putih di hati dan tanah Papua, kegiatan ini pada (10/7/2025)

Dengan langkah pasti dan penuh hormat, para prajurit menggelar upacara sederhana namun sarat makna. Tiang bambu tempat bendera sebelumnya berkibar diganti, dan perlahan-lahan, dalam hening yang khusyuk, Merah Putih dinaikkan. Tidak ada suara tembakan, hanya suara angin dan detak jantung yang bergemuruh di dada para saksi.
“Ini bukan tentang simbol semata. Ini tentang harapan, tentang kembali percaya, bahwa Indonesia adalah rumah,” ujar Letda Inf Sudirman setelah upacara berlangsung.
Pendekatan humanis dan dialog penuh kasih yang dikedepankan Satgas Yonif 700/Wyc menjadi kunci utama keberhasilan ini. Kampung yang dulunya penuh curiga kini mulai membuka hati. Bukan karena paksaan, melainkan karena kehadiran yang tulus dan konsisten.
Salah satu tokoh masyarakat Kampung Pinapa, yang tak ingin disebutkan namanya, mengaku terharu melihat bendera merah putih dikibarkan kembali. “Dulu kami ragu. Tapi sekarang kami melihat, TNI datang bukan untuk menyakiti… tapi mengayomi. Ini baru saudara,” ucapnya lirih.
Langit Pinapa hari itu tidak hanya dihiasi warna merah dan putih. Tapi juga oleh rasa damai yang tumbuh perlahan. Dan di tengah gemuruh perjuangan tanpa senjata, prajurit-prajurit itu tahu: bukan kemenangan yang mereka cari, tapi pelukan dan persaudaraan yang mereka bangun.
Andi Muksin Adiwijaya