Kab. Puncak, Papua — Di balik dinginnya tanah pegunungan dan sunyinya hutan Distrik Omukia, ada harapan yang terus hidup dalam pelukan kemanusiaan. Satgas Yonif 700/WYC melalui Pos Eromaga kembali menunjukkan wajah TNI yang peduli dan hadir untuk rakyat, dengan melaksanakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga pengungsi dari Kampung Erronggobak, Kabupaten Puncak.
Sebanyak 65 warga pengungsi, yang selama ini hidup dalam keterbatasan di tempat pengungsian, satu per satu mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari prajurit yang bertugas. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Serda Andi Asri, Bintara Kesehatan Pos Eromaga, yang dengan sabar dan penuh ketulusan memeriksa setiap warga — mulai dari anak-anak hingga lansia.
Di tengah kondisi alam yang keras dan keterbatasan fasilitas, para prajurit tidak mundur. Mereka hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai pengemban misi kemanusiaan.
Letda Inf Sudirman, Danpos Eromaga, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya insidental, melainkan komitmen rutin yang dijalankan setiap minggu.
“Kami tahu, warga di sini tidak mudah mengakses layanan kesehatan. Karena itu, kami yang datang. Kegiatan ini kami jadikan rutinitas, agar kami bisa terus memantau kondisi kesehatan mereka, apalagi mereka masih hidup dalam kondisi mengungsi. Ini tanggung jawab moral kami sebagai prajurit rakyat,” ujar Letda Sudirman.
Meski dengan segala keterbatasan logistik dan akses, para prajurit Satgas tetap teguh menjalankan tugas. Tidak hanya dengan senjata, tapi juga dengan sentuhan kemanusiaan yang mampu mengobati luka-luka yang tak terlihat oleh mata.
Senyum anak-anak yang menerima obat penurun demam, tangan-tangan yang menjabat erat, dan tatapan haru para orang tua yang merasa tidak ditinggalkan — menjadi bukti bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga batas negara, tapi juga penjaga harapan.
TNI dan rakyat, satu napas dalam kemanusiaan. Dari pegunungan Papua, cerita ketulusan ini akan terus hidup.
Agung Arianto
