ILAGA, PUNCAK – Di tanah yang tandus di mana air bersih lebih berharga dari emas, seorang prajurit berdiri dengan gagahnya. Pratu Firman, sang panglima darurat bagi warga Kampung Kago, dengan tangan kokohnya mengalirkan bukan peluru, tetapi sumber kehidupan—air bersih jernih yang mengalir dari mobil tangki TNI, (16/09/2025).

Ini adalah puisi kepahlawanan yang dituliskan Pos Kosatgas Satgas Yonif 700/WYC di Distrik Ilaga. Melalui kegiatan Binter Terbatas, mereka menjawab jeritan hati warga yang kesulitan air dengan aksi nyata. Setiap tetes yang mengalir adalah simbol bakti, setiap ember yang terisi adalah pengobar semangat bahwa rakyat di pedalaman Papua tidak pernah sendirian.

Pemandangan haru pun tercipta. Dengan sabar dan senyum, Pratu Firman dan rekan-rekannya mengisi setiap jerigen dan wadah yang dibawa warga. Bocah-bocah dengan mata berbinar menyaksikan air jernih, sementara para orang tua tampak lega, beban berat seketika terangkat dari pundak mereka.

Pratu Firman, sang ujung tombak aksi ini, menyatakan dengan penuh semangat, “Ini tugas kami. Bagi kami, membagikan air bersih ini tidak kalah pentingnya dengan tugas operasi lainnya. Melihat senyum dan terima kasih dari Mama-Mama dan anak-anak, itu adalah semangat terbesar bagi kami. Air ini adalah wujud kasih TNI, bukti bahwa kami di sini untuk berbagi dan meringankan beban saudara-saudara kami di Papua.”
Perasaan serupa diungkapkan oleh Mama Sipiria (50), salah satu warga yang menerima bantuan. Air matanya nyaris bercampur dengan air jernih yang baru saja diterimanya. “Sudah lama kami kesulitan. Harus jalan jauh dan antri lama untuk dapat air yang tidak selalu bersih. Kedatangan bapak TNI ini seperti mukjizat. Mereka datang membawa air untuk kehidupan kami, untuk minum, masak, dan mandi anak-anak. Terima kasih, TNI! Kalian adalah malaikat penyelamat bagi kami di Kago,” ujarnya dengan suara bergetar penuh rasa syukur.
Di bawah terik matahari Ilaga, para prajurit Yonif 700/WYC kembali membuktikan arti sesungguhnya dari seorang pelindung. Mereka adalah pahlawan yang tak hanya berjaga dengan senjata, tetapi juga menghidupi dengan air kebaikan. Setiap tetes air bersih yang dibagikan adalah cerita heroik tentang pengorbanan, kepedulian, dan tali persaudaraan yang tak akan pernah kering, mengalir deras menyirami hati warga Kp. Kago.
Agung Arianto