GOME, PAPUA TENGAH – Bukan cuma senjata yang dibawa para prajurit Satgas Yonif 700/Wyc di Pos Gome. Dari Honai ke Honai, mereka membawa stetoskop, obat-obatan, dan yang paling utama, hati yang tulus untuk warga. Kali ini, Safari Honai dan pelayanan kesehatan mereka singgah di Kampung Yenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, membawa angin segar bagi kesehatan masyarakat setempat, (20/09/2025).

Dipimpin oleh Serda Arfin, sang “Dokter Hijau” yang sudah dikenal ramah oleh anak-anak, kegiatan ini berjalan meriah dan penuh keakraban. Safari Honai menjadi jembatan komunikasi yang efektif. Sebelum membuka klinik lapangan, para prajurit terlebih dahulu duduk mendengarkan cerita dan keluhan warga langsung dari dalam rumah adat mereka.

“Untuk kami, Safari Honai itu kunci utamanya. Dari sanalah kami tahu benar apa yang dibutuhkan mama-mama dan anak-anak di sini. Kita enggak bisa asal datang, obati, lalu pergi. Harus ada pendekatan yang manusiawi, dari hati ke hati,” ujar Serda Arfin, sambil membetulkan posisi ransel berisi obatnya.

Usai berbincang, pelayanan kesehatan segera digelar. Puluhan warga, dari anak-anak hingga orang tua, antusias memeriksakan diri. Mulai dari pengobatan umum, pengukuran tensi, hingga pemberian vitamin gratis. Tawa riang anak-anak yang mendapat vitamin pun menjadi pemandangan yang menghangatkan di tengah hawa sejuk pegunungan Papua.
Komandan Pos (Danpos) Gome, Lettu Inf Na’im Aryo, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah napas dari tugas pengabdian Satgas Yonif 700/Wyc di tanah Papua.
“Jangan dikira tugas kami hanya menjaga keamanan. Tugas terbesar kami adalah bagaimana hadir di tengah masyarakat dan membantu kesulitan mereka. Kesehatan adalah hal mendasar. Dengan Safari Honai dan pengobatan gratis ini, kami ingin mewujudkan rasa aman yang nyata, rasa aman karena merasa diperhatikan dan dipedulikan,” tegas Danpos Na’im.
Ia juga menambahkan, sinergi dengan puskesmas dan tenaga kesehatan lokal terus dilakukan agar pelayanan yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung lancar ini pun ditutup dengan foto bersama dan janji untuk kembali. Keberadaan “dokter-dokter hijau” dari Pos Gome ini kembali membuktikan bahwa senjata terkuat untuk memenangi hati rakyat bukanlah peluru, melainkan perhatian dan bukti nyata yang menyentuh langsung kehidupan mereka.
Agung Arianto