GOME UTARA, PAPUA TENGAH – Di medan yang sering diuji oleh cuaca dan keterpencilan, prajurit Satgas Yonif 700/Wyc dari Pos Wuloni kembali membuktikan bahwa tugas terdepan mereka adalah membangun masa depan. Kali ini, gelora bakti mereka tertuju pada Kampung Tuanggi, Distrik Gome. Di bawah pimpinan Sertu Arjun, mereka melaksanakan kegiatan Binter Terbatas dengan Safari Honai yang berujung pada aksi heroik: membagikan buku dan semangat kepada anak-anak penerus bangsa di ujung Papua, (20/09/2025).

Safari Honai bukan sekadar silaturahmi biasa. Langkah para prajurit ini adalah langkah strategis menembus batas geografis dan keterisolasian. Mereka menyusuri kampung, mendatangi rumah adat satu per satu, untuk menyapa, mendengarkan, dan memahami denyut nadi kehidupan warga Tuanggi.

Puncak dari kegiatan ini adalah momen yang penuh makna. Di sebuah titik yang sederhana, Sertu Arjun dan timnya mengeluarkan “harta karun” mereka: puluhan buku tulis, alat tulis, dan buku cerita yang berwarna-warn. Mata anak-anak Kampung Tuanggi langsung berbinar, menyambut Sargal (Sarana Motivasi) tersebut dengan riang gembira dan tawa yang polos. Buku-buku itu bukan hanya kertas, melainkan senjata baru untuk membuka jendela dunia dan mengusir kegelapan kebodohan.
“Senjata kami bukan hanya senapan. Tugas kami bukan hanya menjaga perbatasan. Tugas yang lebih mulia adalah memastikan anak-anak Papua bisa bersaing, bisa membaca, dan punya mimpi setinggi langit Papua. Buku-buku ini adalah amunisi untuk perang melawan ketertinggalan. Senyum mereka adalah semangat kami,” ujar Sertu Arjun dengan penuh keyakinan, mencerminkan jiwa pengabdian yang tulus.
Komandan Pos (Danpos) Wuloni, Lettu Inf I Made Mertiana, menegaskan bahwa aksi berbagi ini adalah investasi terbesar bagi bangsa.
“Kekuatan sesungguhnya sebuah bangsa ada pada generasi mudanya. Dengan membagikan buku, kami dari Pos Wuloni sedang menanam bibit-bibit peradaban, menyalakan pelita ilmu pengetahuan di tengah-tengah mereka. Ini adalah bentuk pertahanan non-fisik yang paling fundamental. Kami tidak hanya membangun pos keamanan, tetapi juga membangun pos pendidikan untuk masa depan Papua yang lebih cerah,” tegas Danpos Mertiana dengan semangat kepemimpinan yang membara.
Kegiatan Binter Terbatas ini sekali lagi membuktikan bahwa kehadiran TNI, khususnya Satgas Yonif 700/Wyc, adalah untuk berbagi, mengayomi, dan membangun. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang tidak hanya menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga kedaulatan ilmu dan masa depan anak bangsa. Setiap buku yang dibagikan adalah sebuah deklarasi: bahwa tidak ada anak Papua yang akan tertinggal dalam menggapai cita-citanya
Fachrully Nurfill