Subang – Belakangan ini kerap mendengar tentang Stunting dan sering dibicarakan ibu-ibu yang mempunyai anak balita (bayi di bawah 5 tahun). Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Menyikapi hal tersebut Danyonif 312/KH Mayor Inf Dede Hermawan mengambil langkah agar terhindar dari Stunting tersebut, yang diawali dari keluarga anggotanya juga dalam rangka menyelaraskan dengan amanah Kasad sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Nasional.
Hal tersebut disampaikan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto di Media Center Jl. Aceh No. 69, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/7/2022).
Lanjutnya mengatakan, dalam mendukung penyelesaian Stunting di wilayah Kabupaten Subang, Danyonif 312/KH siap membantu dan mendukung terselenggaranya program tersebut dengan diawali oleh Keluarga Prajurit. Juga berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta Satuan kewilayahan yang berada di wilayah Kabupaten Subang.
“Seusai dikonfirmasi, telah diadakannya diskusi penyelesaian Stunting diselenggarakan Kab. Subang pada Kamis (14/7/2022) lalu dengan mengusung tema Bersinergi Dalam Upaya Mewujudkan Zero New Stunting Menuju Subang Jawara,” ujarnya.
Jajaran tempur dibawah Komando Brigif 15/Kujang II ini, selain salah satunya memiliki tugas untuk mensejahterakan prajurit serta keluarganya, program penyelesaian Stunting di lingkungan Yonif 312/KH ini menjadi ‘attention’ khusus yang diharapkan para prajurit serta keluarganya dapat memahami, mengantisipasi serta mencegah terjadinya Stunting pada anak – anak Prajurit.
Selain itu, demi terwujudnya program stunting di jajarannya, keseriusan dan profesionalisme nampak dari tindak lanjut Danyonif 312/KH terhadap prajurit dan keluarganya. Dirinya memberikan perhatian khusus dalam hal asupan gizi maupun kebersihan lingkungan dan tempat tinggal para prajuritnya, ibu hamil serta anak – anak usia balita, begitu juga terhadap para calon pengantin.
Danyonif mengatakan, sebagai pemilik wewenang dan tanggung jawab yang penuh terhadap prajurit dan keluarganya, program pencegahan Stunting akan didukung sepenuhnya, hal tersebut dibuktikannya dengan mengambil langkah awal menggelar sosialisasi terkait Stunting kepada prajurit beserta istri.
Danyonif juga akan memanfaatkan segala sarana dan prasarana Satuan secara maksimal dengan mengaktifkan fungsi Posyandu juga tenaga medis satuan serta program pengecekan ibu hamil secara kontinyu dan pemanfaatan lahan kosong untuk menanam sayuran organik yang bermanfaat bagi keluarga prajurit.
Harapnya program ini bisa terselenggara dengan baik serta optimal juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah setempat, terutama di wilayah Kab. Subang dalam percepatan pencegahan terjadinya Stunting.
Andi Muksin Adiwijaya