Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Bayuaji Gautama, S.E., M.M., menghadiri Upacara Adat pembangunan Saoraja Karaeng Loe Ri Pakere Kabupaten Maros, Jumat, (16/11/2023).
Tanah lapang yang dikenal dengan nama Ongkoe yang terletak di Dusun Pakere, Desa Bontotallasa Kecamatan Bantimurung adalah situs yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Maros.
Sekitar 600 tahun yang lalu, di lokasi tersebut berdiri sebuah Istana Kerajaan pertama di Maros dengan Raja bergelar Karaeng Loe ri Pakere, seorang yang dituliskan dalam manuskrip Lontara Marusu sebagai seorang To Manurung.
“Karaeng Loe ri Pakere uru Karaeng ri Marusu, iyami To Manurung ri Pakere. Nanikanai To Manurung kataniassengi assala kabattuanna,” begitu bunyi petikan Lontara Marusu yang menjelaskan tentang seorang To Manurung Karaeng Loe ri Pakere sebagai Raja Pertama di Maros.
Karena memiliki arti yang penting, Pemkab Maros akan menjadikan Ongkoe yang terletak di Dusun Pakere sebagai situs kedatangan To Manurung Karaeng Loe ri Pakere ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
Wakil Bupati Maros, Hj. Suhartina Bohari menginginkan lokasi bersejarah tersebut direvitalisasi dengan membangun Baruga Karaeng Loe ri Pakere yang kemudian dapat menjadi pusat pelaksanaan acara adat tahunan berkenaan dengan Ulang Tahun atau Hari Jadi Maros.
“Kita ingin nama Pakere kembali mendunia sama seperti saat awal kedatangan To Manurung Karaeng Loe ri Pakere yang membuat banyak kerajaan, tetangga tertarik membuat perjanjian persahabatan termasuk Kerajaan Gowa dan Bone ketika itu dan kejadian ini dicatat dalam Lontara Gowa dan Tallo,” sebutnya.
“Kebanggaan ini sangat baik efeknya bagi Generasi Muda kita yang tentu akan makin cinta pada daerah dan negaranya,” lanjutnya.
“Kita telah menyelamatkan sebuah situs yang sangat penting bagi sejarah Maros, sebab jika kita berbicara sejarah Maros maka semua berawal dari kedatangan Karaeng Loe ri Pakere dengan prestasi dan kiprahnya yang membumi. Sehingga 5 abad lalu, Maros sudah digelar dengan Butta Salewangang, yaitu negeri yang sejahtera lahir dan bathin. Negeri yang gema nestiti, tentram kerta raharja. Dan lokasi kedatangannya adalah di Ongkoe Pakere,” pungkasnya.
Sementara itu, kehadiran Komandan Lanud Sultan Hasanuddin pada kesempatan itu untuk mengapresiasi pembangunan Saoraja Karaeng Loe Ri Pakere sebagai semangat pelestarian budaya yang harus diapresiasi karena hal tersebut merupakan landasan kebanggaan dalam memperkuat rasa nasionalisme yang secara tidak langsung menjadi bekal kekuatan ketahanan nasional dalam upaya pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
Agus Ridwanto – Bang Ipul