Distrik Beoga, Kab. Puncak — Di antara rimbun pepohonan dan kabut tipis pegunungan Papua, tawa anak-anak kembali terdengar menggema di Kampung Dambet. Bukan suara peluru atau langkah siaga yang hari itu memecah kesunyian, melainkan kehadiran hangat Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti dari Pos Dambet, yang datang membawa kasih dalam bentuk sederhana: biskuit, beng-beng, dan permen manis penuh makna.

Dipimpin oleh Letda Inf Herman Mapparatte, para prajurit TNI menyapa anak-anak dengan senyum tulus dan tangan terbuka. Satu per satu, anak-anak kampung Dambet menerima bingkisan kecil dari prajurit-prajurit gagah—bukan sekadar camilan, tetapi juga harapan, perhatian, dan pelukan kemanusiaan di tengah keterbatasan.

Mata anak-anak pun berbinar. Mereka tidak sekadar menerima, tapi merasakan: bahwa mereka tidak sendiri. Ada saudara berseragam loreng yang siap menjaga, mendampingi, dan mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan kecil yang membekas lama.
Letda Inf Herman Mapparatte, Danpos Dambet, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan hati yang tulus. “Warga, terutama anak-anak, sangat antusias. Mereka tidak melihat apa yang kami bagikan, tapi mereka merasakan apa yang kami bawa—yaitu kebersamaan, kehangatan, dan ketulusan,” ujarnya menyentuh.
Ia menambahkan, “Di tengah segala keterbatasan, kebahagiaan bisa muncul dari hal paling sederhana. Kami ingin hadir sebagai sahabat, bukan hanya penjaga. Karena Papua bukan hanya tentang tugas negara, tapi juga tentang cinta yang harus dijaga.”
Dalam suasana penuh tawa, para prajurit duduk bersila bersama anak-anak, bercerita, bermain, dan saling berbagi senyum. Di tengah alam yang megah, terciptalah harmoni yang tak tertulis: antara tentara dan rakyat, antara penjaga dan yang dijaga.
Dan di Kampung Dambet, yang dulu sunyi, kini tersimpan kisah kecil yang heroik dan puitis—tentang biskuit, tentang permen, dan tentang cinta yang dibagikan dengan tangan-tangan berseragam. Sebuah kenangan yang akan terus hidup dalam benak anak-anak, dan menjadi bukti bahwa TNI datang bukan hanya membawa keamanan, tetapi juga rasa kemanusiaan yang sejati.
Agung Arianto