Distrik Omukia, Kab. Puncak — Di tanah tinggi yang sering berselimut kabut dan sunyi oleh isak rimba Papua, ada cahaya kecil yang tak pernah padam. Di Pos Eromaga, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti kembali menunjukkan bahwa TNI tak hanya hadir untuk menjaga, tapi juga menyatu dan menguatkan jiwa rakyat.

Pada hari yang penuh damai, pasukan dari Pos Eromaga menggelar ibadah bersama warga Kampung Eronggobak, Distrik Omukia. Ibadah dipimpin langsung oleh Pratu Arnol, seorang prajurit yang tak hanya gagah di medan tugas, namun juga tulus dalam memimpin doa. Di tengah kesunyian lereng pegunungan, suara pujian dan doa menggema, membelah keheningan dengan harapan dan keteguhan iman.

Kegiatan ini bukan kali pertama. Sudah menjadi rutinitas penuh cinta antara Satgas dan warga Nasrani di kampung tersebut. “Kami merasa aman dan tenang beribadah di Pos Eromaga. TNI di sini bukan hanya penjaga, tapi keluarga,” ungkap seorang warga dengan mata yang berkaca.
Usai ibadah, personel Satgas melanjutkan kegiatan dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Satu per satu warga diperiksa dengan penuh perhatian, diberikan pengobatan, dan diberi edukasi kesehatan. Tak lama berselang, kegiatan ditutup dengan makan bersama dalam suasana hangat penuh kekeluargaan.
Letda Inf Sudirman, Danpos Eromaga, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan humanis Satgas. “Ibadah bersama ini bukan hanya tentang agama, tapi tentang kedamaian. Ketika kami duduk bersama warga, saling mendoakan dan berbagi makanan, itu adalah momen yang membangun kepercayaan dan kebersamaan yang tulus,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami ingin masyarakat tahu bahwa pos TNI bukan tempat yang menakutkan, melainkan rumah bersama untuk merawat kedamaian, kesehatan, dan harapan.”
Di ujung negeri, di tempat yang jauh dari gemerlap kota, Pos Eromaga berdiri bukan hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi sebagai pelita kasih. Di sinilah TNI hadir dengan hati, dan doa menjadi jembatan yang menyatukan dua kekuatan: rakyat dan prajurit.
Supriyadi