Puncak Jaya – Adalah suatu bentuk kepedulian dan kewajiban Posramil Kalome Satgas Satuan Organik Yonif Raider 301/PKS Kodam III/Siliwangi ikut membantu dalam penyiapan dan menghadiri acara tradisi bakar batu yang dilaksanakan di Kampung Agape Distrik Kalome Kab. Puncak Jaya Papua.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Organik Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang Letkol Inf Mohammad Syaifuddin Fanany mengatakan bahwa Upacara bakar batu merupakan upacara ritual dengan cara memasak bersama (tradisional massal cooking) yang bertujuan untuk mengungkap rasa syukur kepada pemberi kehidupan atas karunia yang telah diberikan. Bakar batu juga sebagai alat silaturahmi dan ajang saling mempererat persahabatan sesama etnis di Papua, tutur Dansatgas.
Upacara ini biasa dilakukan untuk menyambut event khusus atau kabar bahagia tentang apa yang sudah dialami. Pada masa lampau, upacara bakar batu ini dilakukan untuk mengumpulkan anggota suku sebagai ungkapan kegembiraan atas dicapainya kesepakatan dan telah terjadi perdamaian antar kelompok yang sedang bersengketa atau terlibat konflik. Upacara ritual masak bersama ini menggunakan media batu yang dibakar sampai membara tutur Letkol Inf Mohammad Syaifuddin Fanany.
Mantan Perwira pasukan elit Kopassus ini menambahkan, dibalik keunikan upacara ritual tersebut, upacara adat bakar batu ini merupakan simbol kesederhanaan, kebersamaan dan rasa syukur masyarakat adat Papua. Filosofi yang terkandung sarat makna. Simbol kebersamaan warga adat dengan tetua adat, persamaan hak, keadilan dan kerukunan, nilai tulus, jauh dari rasa iri dengki dendam kesumat.
Dalam perkembangannya sekarang, upacara adat bakar batu ini sering dilakukan ketika ada kunjungan pimpinan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan. Upacara bakar baku sebagai ajang silaturahmi dan pembinaan lingkungan kemasyarakatan dengan tetap menyangga kearifan lokal dan tradisi setempat, tutur Letkol Inf Mohammad Syaifuddin Fanany.
Danposramil Kalome Lettu Inf Adhega Alifianudhine beserta 15 orang anggota, yang hadir dan membantu kegiatan bakar batu tersebut mengatakan “Kegiatan tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua Pegunungan yang berupa ritual memasak bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur, bersilaturahmi (mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan (kelahiran, perkawinan adat, penobatan kepala suku) tutur Lettu Inf Adhega Alifianudhine.
Lettu Inf Adhega Alifianudhine melanjutkan, hadir dalam acara tersebut Ketua Klasis Gereja GIDI Agape Bapak Yeko Gire dan seluruh warga dari Kampung Kalome, Kampung Agape beserta warga masyarakat Kampung Kayougebur yang berjumlah kurang lebih 300 orang.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga kepada Danposramil Kalome Lettu Inf Adhega Alifianudhine beserta seluruh Anggota Satgas Organik Yonif Raider 301/PKS kodam III/Siliwangi yang telah ikut serta membantu dalam penyiapan acara bakar batu hari ini sabtu (13/08/2022) . Baik bantuan dalam bentuk tenaga, maupun bantuan logistik yang dibutuhkan. Dan selain ini pula, saya sebagai Ketua Adat disini sangat berterima kasih atas bantuan bapak – bapak TNI yang telah membantu masyarakat kami baik bantuan pengobatan warga yang sakit, serta bantuan lainnya, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, sekali lagi terima kasih bapak-bapak TNI, tutur pak Ketua Klasis Gereja GIDI Agape Bapak Yeko Gire.
Penulis : Andi Muksin Adiwijaya