Selasa, Juli 1, 2025
Lintas 8
  • Home
  • Aparatur Negara
    • Militer
    • Polri
    • Sipil
  • Polhukam
    • Partai
    • Hukum
    • Keamanan
    • Telik Sandi
  • Ekobis
    • Kuliner
    • UMKM
    • Travel
    • Olahraga
    • Kesehatan
  • Teknologi
  • Ragam
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Aparatur Negara
    • Militer
    • Polri
    • Sipil
  • Polhukam
    • Partai
    • Hukum
    • Keamanan
    • Telik Sandi
  • Ekobis
    • Kuliner
    • UMKM
    • Travel
    • Olahraga
    • Kesehatan
  • Teknologi
  • Ragam
No Result
View All Result
Lintas 8
Home Aparatur Negara

Membenahi Pantai Selatan

Andi Muksin Adiwijaya by Andi Muksin Adiwijaya
9 Maret 2023
in Aparatur Negara, Militer
0
Membenahi Pantai Selatan
0
SHARES
125
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
Oleh : Kunto Arief Wibowo

Apa yang terpikir jika menyebut Pantai Selatan Jawa? Mistis. Ya itulah stigma umum jika sudah menyebutkan kata-kata ini. Tentu saja ini memiliki faktor penyebab yang muncul seiring perkembangan masyarakat dan berbagai dinamika sejarah didalamnya. Kedigjayaan seorang Ratu Pantai Selatan sudah kadung menjadi cerita umum, terkenal ke seantero jagat, menghadirkannya bagaikan sosok nyata.

Tetapi jika ditelisik lebih jauh, kawasan pantai selatan tidak selamanya berbau mistis atau menakutkan seperti itu. Dibalik keangkerannya, kawasan ini menyimpan dan bahkan sudah menjadi sasaran destinasi pariwisata, baik domestik maupun internasional. Pantai Anyer, Ujung Genteng, Geopark Cileuteuh, Ranca Buaya, Pantai Guha, Sarang Heulang, Santolo/Pameungpeuk, dan tentu saja Pangandaran. Belakangan untuk mendongkrak pariwisata, pemerintah mendorong jalur pemudik untuk masuk lewat jalur ini, tidak lagi Pantura. Sektor pariwisata menjadi andalan utama.

Related posts

Pangdam III/Slw Hadiri Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Jabar

Pangdam III/Slw Hadiri Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Jabar

1 Juli 2025
Pangdam XIV/Hasanuddin Terima Audiensi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer dan Kajati Sulsel

Pangdam XIV/Hasanuddin Terima Audiensi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer dan Kajati Sulsel

1 Juli 2025

Sebagai sebuah kawasan pesisir, sektor ekonomi masyarakat di Pantai Selatan sebenarnya lebih dominan sebagai nelayan. Data dari laporan ekonomi Bank Indonesia tahun 2022 menyebutkan bahwa banyak sektor perikanan yang bisa dikembangkan pada kawasan ini, terutama budidaya udang dan perikanan lainnya. Nilainya cukup fantastis, mencapai 3 triliun rupiah lebih.

Akan tetapi, fakta-fakta lain juga menunjukkan bahwa daerah pesisir selatan ini masih menyimpan persoalan, terutama kemiskinan. Beberapa kabupaten kemudian menjadi penyumbang angka kemiskinan untuk Jawa Barat, sebut saja Tasikmalaya, Garut, Indramayu, dan beberapa wilayah lain. Masalah mendasar di masyarakat bukanlah ada atau tidak adanya mata pencaharian, tetapi lebih kepada mengoptimalkan sumber ekonomi yang ada. Modernisasi dan inovasi sektor ekonomi, itulah kunci masalah.

Inilah yang kemudian menjadi analisis penting, yang disebut Ekonomi Kerakyatan. Gagasan ini sudah disampaikan oleh Bung Hatta di awal pendirian negara ini. Inti dari gagasan ini adalah bagaimana membangun sebuah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan rakyat itu sendiri. Meminjam gagasan dari Suwawinata (2004) bahwa ekonomi kerakyatan adalah kegiatan yang dapat memberikan kesempatan luas bagi seluruh rakyat untuk berpartisipasi dan mengembangkan dirinya berdasarkan pada kekuatan yang dimilikinya sendiri.

Menjadi pertanyaan, jika seluruh potensi alam ada dan tersedia di sebuah masyarakat, mengapa mereka masih tidak mampu mencukupi hidupnya sendiri dengan baik dan layak? Beberapa altenatif bisa dimunculkan. Pertama, faktor internal masyarakat itu sendiri. Sikap malas, cukup puas dengan apa yang ada, tidak mau berkembang, dan sebagainya. Kedua, karena persaingan yang kuat terutama dengan pihak luar, dimana mereka tidak mampu berkembang, justru pihak luar (investor) yang banyak mendapatkan keuntungan. Ketiga, lemahnya daya saing karena tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan sektor ekonominya. Tidak punya keahlian, tidak punya akses, apalagi teknologi, menjadi momok besar. Keempat, bisa jadi karena adanya struktur besar yang menyebabkan masyarakat selalu sebagai konsumen, penikmat, sehingga mereka sulit untuk mandiri.

Terhadap analisis masalah tersebut, tentu terapinya juga macam-macam. Akan tetapi, menarik untuk mencermati faktor penyebab kedua dan ketiga. Kita yakini apabila dua aspek tersebut dibenahi, maka aspek pertama dan keempat, dengan sendirinya akan terselesaikan.

Mengacu pada filosofis ekonomi kerakyatan serta amanah UUD 1945, negara dituntut untuk hadir dalam setiap persoalan di masyarakat. Semua elemen kenegaraan sebetulnya punya kewajiban untuk menyelesaikan masalah dengan potensi yang dimiliki. Penyelesaian masalah terbaik adalah dengan mencari kekuatan, bukan kelemahan.

Dalam kacamata Kodam III Siliwangi, wilayah selatan ini adalah lokasi strategis. Sudut pandang kami tentu pertahanan keamanan dan kekuatan rakyat sebagai basis. Oleh karena itu, daerah ini patut jadi prioritas, terutama dengan posisinya di pesisir yang berbatasan langsung dengan negara lain.

Apa yang bisa dilakukan? Cukupkah kita hanya mengkritik kondisi yang ada? Tentu tidak, pola pikir kita jelas, negara ini tak akan selesai jika hanya mengkritik. Butuh aksi nyata.

Military science dan sikap militansi, ini yang harus dipraktekkan secara langsung ke masyarakat. Sasarannya adalah sihamkanrata. Ini bukan sebatas konsep, tapi aksi nyata. Untuk menjadi militer yang baik, harus dikuasai ragam ilmu pengetahuan, baik teknis ataupun teoritis. Ilmu kemiliteran bukan sebatas berperang secara fisik, itu hanya bagian kecil.

Jika dulu warga Pantai Selatan banyak mencari Benur atau benih udang, kemudian dijual ke industri besar, hasilnya sangat tidak adil. Solusinya, ajarkan masyarakat menjadikan Benur sebagai Lobster. Itu sudah kita cobakan. Proses sedang berjalan, dengan harapan kekuatan ekonomi dapat lebih meningkat.

Kawasan Pantai Selatan juga menyimpan kandungan garam yang tinggi. Ini belum terolah, maka kita praktekkanlah teknologi yang bisa merubah kandungan air laut menjadi garam. Di Selatan ini juga sangat mungkin dikembangkan pabrik pengolahan es batu, yang berguna untuk mengawetkan hasil tangkapan nelayan. Teknologinya kita ciptakan, teknologi pembuat es batu.

Persoalan energi juga menjadi masalah besar. Ketergantungan pada energi fosil masih kuat sementara sumber daya sangat terbatas. Teknologi pengolah sampah menjadi briket adalah solusinya. Ini sudah dipraktekkan dan terbukti memang efisien dan ekonomis. Bahan baku sampah sangat banyak, dan itu bisa dioptimalkan.
Guna bisa melaksanakan berbagai perubahan tersebut, tentu saja tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Masyarakat harus kuat dan tentu saja harus bersatu. Kelembagaanpun dibentuk dengan mendorong pendirian koperasi-koperasi. TNI bekerjasama dengan pemerintah daerah serta sektor swasta, masuk ke wilayah ini. Penguatan kelembagaan serta menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, terutama inovasi teknologi.

TNI juga menjalin kemitraan dengan Perguruan Tinggi, karena disinilah banyaknya riset dan inovasi. Perguruan tinggi punya kemampuan, kita fasilitasi dan jembatani agar nyambung dengan kebutuhan rakyat itu sendiri.

Apa yang dikatakan di atas, itulah yang disebut military science. Pengetahuan seperti ini yang kemudian ditransformasikan ke masyarakat. Jika masyarakat kuat, mandiri secara ekonomi, berkembang dengan potensi yang dimilikinya, maka sejatinya basis sishamkanrata sudah tercapai. Mereka kuat karena negara hadir secara langsung. Andai ada ancaman terhadap eksistensi negara, bisa dipastikan kelompok masyarakat itulah yang akan mempertahankannya. Itulah Sishankamrata, pertahanan negara yang berbasis pada kekuatan yang dimiliki masyarakat itu sendiri, kuat bukan karena memegang senjata, tapi kuat karena berdaulat atas tanah dan wilayahnya masing-masing.

Redaksi

Previous Post

Satgas Yonarhanud 3 YBY, Evakuasi Warga Yang Sakit, Dengan Jalur Laut Selama 3 Jam

Next Post

Satgas Pamtas Yonif 132/ BS Kembali Gagalkan Penyeludupan Ganja Kering Seberat 650gram

Next Post
Satgas Pamtas Yonif 132/ BS Kembali Gagalkan Penyeludupan Ganja Kering Seberat 650gram

Satgas Pamtas Yonif 132/ BS Kembali Gagalkan Penyeludupan Ganja Kering Seberat 650gram

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BROWSE BY CATEGORIES

  • Aparatur Negara
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Ekobis
  • Ekonomi
  • Foto & Peristiwa
  • Hukum
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Luar Negeri
  • Militer
  • Olahraga
  • Opinion
  • Polhukam
  • Politik
  • Politik
  • Polri
  • Ragam
  • Sipil
  • Sosial
  • Teknologi
  • Telik Sandi
  • UMKM
  • Uncategorized

Recent Posts

  • Pangdam III/Slw Hadiri Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Jabar
  • Pangdam XIV/Hasanuddin Terima Audiensi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer dan Kajati Sulsel
  • Pangdam XIV/Hsn Hadiri Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Sulsel
  • Wakasad Pimpin Sertijab, Mayjen TNI Hendy Antariksa Resmi Jabat Danseskoad
  • Dari Honai ke Harapan : “Satgas TNI Pos Eromaga Hadirkan Pelukan Kemanusiaan untuk Pengungsi Eronggobak Papua”
  • Satgas TNI Hadirkan Semangat Merah Putih di Honai Warga Sinak
  • Pelopor Kesehatan di Papua : Satgas TNI Hadirkan Pelayanan di Tanah Terpencil Mayuberi
  • Atlet Kodam XIV/Hasanuddin Sabet Juara di Damai Half Marathon 2025
  • Borong Harapan di Tanah Wombru Papua : “Ketika TNI Membeli, Bukan Sekadar Membantu”

Recent News

  • Pangdam III/Slw Hadiri Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Jabar
  • Pangdam XIV/Hasanuddin Terima Audiensi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer dan Kajati Sulsel
  • Pangdam XIV/Hsn Hadiri Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Sulsel

Category

  • Aparatur Negara
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Ekobis
  • Ekonomi
  • Foto & Peristiwa
  • Hukum
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Luar Negeri
  • Militer
  • Olahraga
  • Opinion
  • Polhukam
  • Politik
  • Politik
  • Polri
  • Ragam
  • Sipil
  • Sosial
  • Teknologi
  • Telik Sandi
  • UMKM
  • Uncategorized

Recent News

Pangdam III/Slw Hadiri Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Jabar

Pangdam III/Slw Hadiri Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Jabar

1 Juli 2025
Pangdam XIV/Hasanuddin Terima Audiensi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer dan Kajati Sulsel

Pangdam XIV/Hasanuddin Terima Audiensi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer dan Kajati Sulsel

1 Juli 2025
  • Tentang

© 2025 Lintas8

No Result
View All Result
  • Home
  • Aparatur Negara
  • Polhukam
  • Ekobis
  • Teknologi
  • Ragam

© 2025 Lintas8

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In