Kuningan, – Dalam rangka operasi perlawanan wilayah darat, Korem 063/SGJ Kodam III/Slw menggelar Latihan Taktis Intel, Teritorial, Tempur dan dukungan terintegrasi komponen bangsa di wilayah. Latihan terintegrasi ini merupakan pertama kali digelar di Korem 063/SGJ atas inisiasi dan upaya Kodam III/Slw.
Hal tersebut dibenarkan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto kepada awak media melalui sambungan telepon, Minggu (04/09/2022).
Lanjut dikatakannya, kegiatan latihan taktis intel, Teritorial, Tempur dan dukungan terintegrasi komponen bangsa di wilayah yang digelar Korem 063/SGJ pada Selasa (30/08) lalu, mendapat perhatian tersendiri dari Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Pangdam bersama sejumlah pejabat Kodam terjun langsung ke lapangan melihat pelaksanaan latihan tersebut.
Lebih lanjut Kapendam mengatakan, Pangdam III/Slw saat melaksanakan peninjauan menjelaskan, bahwa kegiatan latihan terintegrasi ini dalam rangka pembinaan, sosialisasi dan edukasi, bagaimana menjabarkan undang-undang TNI No. 34 tahun 2004, tentang TNI. Pangdam mencoba melihat apa saja hambatan dalam implementasi antara komponen utama, cadangan, dan pendukung.
Pangdam pun berharap, sambung Kapendam, dari kegiatan latihan ini dapat meningkatkan tugas, peran secara integrasi di wilayah. Ke depan perlu adanya peraturan yang merupakan turunan dari undang-undang tentang penyiapan dan pengerahan kekuatan komponen bangsa dalam menghadapi keadaaan kedaruratan termasuk keadaan perang, sehingga tidak terkesan sendiri-sendiri. “Yang paling utama dalam latihan ini adalah kesamaan pandang dan kesadaran, prosedural pengerahan, integrasi komunikasi dan komando pengendaliannya,” tegas Pangdam.
Sementara itu, dalam kesempatan peninjauan di daerah latihan areal Museum Perjanjian Linggajati Cilimus-Kuningan, Pangdam menyampaikan, bentuk latihan bersama kekuatan komponen bangsa di wilayah Kodam III/Slw khususnya Jabar dan Banten sebagai implementasi undang-undang tentang Pertahanan Negara dan Forkopimda, termasuk Pemberdayaan Sumber Daya Nasional menghadapi keadaan darurat.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sumdahan Kemenhan Brigjen TNI Fahrid Amran mengapresiasi kebijakan Kodam III/Slw dan upaya Danrem 063/SGJ atas inisiatif dan inovasi terobosan yang pertama kalinya digelar di wilayah dalam mengaplikasikan penggunaan komponen cadangan dan pendukung. Brigjen Fahrid menambahkan, kekuatan komponen yang telah diresmikan Presiden RI, saat ini dibawah pembinaan Kemenhan sehingga hasil peninjauan menjadikan masukan dalam pembinaan dan penggunaannya di wilayah.