Kab. Cianjur, – Berbagai upaya dengan segala kekuatan dan daya yang dimiliki terus dilakukan oleh masing-masing Satuan jajaran Kodam III/Siliwangi dalam membantu meringankan kesulitan yang dialami warga masyarakat terdampak gempa Cianjur, seperti halnya yang dilakukan oleh Yonarmed 4/105 GS/Parahyangan.
Sejak terjadinya gempa bumi magnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianjur, pada Senin (21/11/2022), Danyonarmed 4/105 GS/Parahyangan, Letkol Arm Yusuf Andrianto telah terjunkan 70 personelnya guna membantu warga yang terdampak gempa.
“Sejak hari pertama terjadinya gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur yang meluluhlantakkan rumah penduduk dan longsoran tanah yang menimbun sejumlah warga masyarakat, sesuai arahan Bapak Pangdam, saya terjunkan 70 personel untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi dampak pasca bencana gempa tersebut,” terang Letkol Arm Yusuf Andrianto kepada awak media via telepon, Rabu (30/11/2022).
Lanjut dikatakannya, salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Yonarmed 4/105 GS/Parahyangan adalah memberikan pengobatan baik secara terpusat di posko, juga berkeliling ke tenda-tenda pengungsian. Seperti yang dilakukan pada hari Rabu (29/11/2022) kemarin, tim kesehatan Yonarmed 4/105 GS/Parahyangan dipimpin Letda Ckm Herudin, Amd. Kep., didampingi oleh tim Asistensi dari Dispsiad, melakukan pengobatan keliling ke tenda – tenda pengungsian, dan melaksanakan terapi psikologi anak yang ada di sektor Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.
Dijelaskannya juga, selain melaksanakan kegiatan bantuan pengobatan dan terapi psikologi anak, Yonarmed 4/105 GS/Parahyangan juga turut membantu mendirikan tenda – tenda pengungsian untuk masyarakat terdampak bencana gempa.
“Kita membantu masyarakat mendirikan tenda pengungsian di Kampung Rawacina guna meringankan beban para penduduk di sana,” ujarnya.
Letkol Arm Yusuf Andrianto menyampaikan, untuk terpenuhinya keperluan masyarakat dalam membuang hajat, Yonarmed 4/105 GS/Parahyangan melakukan pemasangan 12 Water Closet portable.
“Kami melakukan pemasangan Water Closet portable untuk penduduk yang ada di lapangan dengan harapan warga masyarakat yang berada di tenda – tenda pengungsian tidak mengalami kesulitan untuk buang air besar, selain itu juga untuk menjaga lingkungan pengungsian agar kebersihannya tetap terjaga sehingga timbulnya wabah penyakit yang akan menambah beban para pengungsi dapat dihindari,” pungkasnya.
Andi Muksin Adiwijaya