Dalam rangka mendukung program Nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas serta terus menggenjot percepatan perbaikan gizi masyarakat yang mengacu pada Peraturan Presiden No.72/2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.
Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Kodam III/Siliwangi kembali dilaksanakan di Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi. Letkol Inf Anjar Ari Wibowo, mendatangi pasangan suami istri bernama Ade (41) dan Lina Nuriana (35) warga kampung Cimanggu RT 007 RW 004, Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat jumat (30/9/2022).
Letkol Inf Anjar Ari Wibowo mengatakan, kami dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi hari ini di Jajaran Kodim dan serentak di 15 Koramil mengangkat anak asuh Stunting, upaya ini dilakukan untuk membantu Percepatan Penurunan Stunting khususnya di kabupaten Sukabumi tuturnya.
Harapan kedepan bukan hari ini saja, tapi kedepan kita bisa memantau pertumbuhan dari anak atau saudara-saudara kita yang mengalami Stunting, karena sebagaimana Program Pemerintah dalam rangka Percepatan Penurunan dan menekan angka Stunting tutur Dandim.
Ditempat terpisah, Kapendam Letkol Inf Adhe Hansen yang dihubungi via telepon di sela-sela mendampingi Pangdam III/Siliwangi menjelaskan bahwa Stunting adalah masalah kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih pendek (kerdil) dari standar usianya, tutur Kapendam.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih tegasnya.
Ditambahkan Kapendam bahwa sesuai arahan dari Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting telah di laksanakan di hampir seluruh wilayah kodam III sampai ke tingkat Koramil, tutur Letkol Inf Adhe Hansen.
Kedatangan Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi, membuat Ayah dan ibu Rafasya menangis saat Dandim memberikan bantuan dan menyampaikan akan menjadikan anaknya sebagai anak asuh. Ayah Rafasya, Ade (41) mengaku bahagia karena anaknya dibantu Dandim. Ade yang bekerja sebagai buruh bangunan lepas itu mengaku, biaya sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan gizi anaknya sering kali gali lubang tutup lubang, tutur istrinya.
Hal yang sama dirasakan Lina Nuriana (35) dan menceritakan kondisi anaknya, selain mengidap stunting, berdasarkan pemeriksaan dokter anaknya mengali flek di paru-paru. Kondisi seperti ini sejak usia 6 bulan, kondisinya gini kecil, udah pernah waktu itu dibawa ke Puskesmas, kata dokter baru flek di paru-paru. Kini dengan Dandim, semoga anak saya segera sembuh dan dengan bantuannya kami, dapat membeli susu, vitamin dan sayuran ucapnya lirih sambil menyeka air matanya.
Dandim 0622 kabupaten Sukabumi memberikan bantuan bagi kedua balita tersebut, sekaligus menjadikan anak asuhnya. Kepada kedua orang tua Rafasya, Letkol Inf Anjar Ari Wibowo berjanji akan membantu biaya untuk kehidupan Rafasya kedepannya, sesuai dengan kemampuannya.
Andi Muksin Adiwijaya