Kota Banjar, – Di hari kedua dalam kunjungan kerja ke wilayah Kodam III/Slw, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., yang didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah III/Slw Ny. Mia Kunto Arief Wibowo bersama pejabat utama Kodam bertandang melihat budidaya Jamur yang dikelola Kelompok Tani Hutan Reginda Jamur di Desa Waringinsari, Kec. Langensari Rt 02/01, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (18/10/2022).
Demikian disampaikan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen kepada awak media melalui seluler.
Lanjut dikatakannya, Pangdam III/Slw beserta rombongan juga didampingi Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfian Arisandi, meninjau sejauh mana perkembangan usaha serta kendala yang dialami oleh Sertu Suhendar. Sertu Suhendar adalah anggota Kodim 0613/Ciamis yang di samping melaksanakan tugas pokok sebagai prajurit, juga menekuni usaha budi daya jamur sejak 7 tahun silam.
“Sertu Suhendar memulai usaha budidaya jamur sejak tahun 2015, hingga saat ini usaha jamur yang ditekuninya terus berjalan dan mendapat dukungan penuh dari Pangdam III/Slw,” jelasnya.
Kepada awak media, Pangdam mengatakan bahwa jika berbicara suatu produksi maka tidak hanya berkutat pada satu produksi, namun juga harus melihat pada produksi-produksi lainnya, untuk dapat tempat di pasaran.
“Kita harus siap bersaing dan berkompetisi, jika tidak maka tidak akan berkembang. Dalam merebut pasaran tidak hanya berupaya dari penyediaan medianya saja, tapi yang lebih utama adalah karakter manusianya,” ujar Pangdam .
Sementara itu, menyinggung support kepada prajurit, Pangdam menegaskan bahwa di TNI akan selalu mendukung prajuritnya, salah satunya dengan memberikan izin kepada prajurit yang melakukan suatu kreasi dan inovasi yang berguna bagi satuan dan masyarakat. Karena hal tersebut merupakan suatu prestasi dari Prajurit yang telah berkreasi dan berinovasi di luar tugas pokok.
Selanjutnya Kodam III/Slw tidak saja memberikan dukungan secara materi, tetapi juga akan memberikan support berupa alternatif pengelolaan dalam bentuk teknis serta pendampingan terkait perizinan.
Lebih lanjut dijelaskan Pangdam, bahwa untuk mengatasi kendala pemasaran dimana situasi perekonomian dunia sedang menurun, maka harus terus mengembangkan serta mendukung potensi lokal.
“Tiga point yang menjadi penekanan Presiden diantaranya menghindari dampak inflasi, harus menghargai atau membeli produk dalam negeri dan berupaya mengentaskan kemiskinan dengan mengangkat potensi lokal, serta harus kembali memaksimalkan manajemen internal,” jelas pangdam.
Pangdam berharap budidaya Jamur tersebut terus berlanjut. Peningkatan perekonomian berbasis potensi lokal serta pembentukan kader – kader harus terus didorong. Salah satunya berawal dari usaha plasma jamur serta usaha Kelompok Tani Hutan lainnya.
Di tempat yang sama Suhendar membeberkan, berdirinya Reginda Jamur dimulai dari adanya potensi wilayah yang banyak pabrik gergaji kayu. Limbah atau serbuk gergaji berlimpah dan dibuang dengan sia-sia. Melihat kondisi itu maka, Suhendar berinisiatif memanfaatkan limbah tersebut untuk usaha budidaya jamur tiram. Karena bahan media utama untuk jamur tiram adalah dengan memanfaatkan serbuk kayu.
“Dengan bekal ilmu yang diperoleh dari kursus dan penyuluhan Dinas Kehutanan, saya mencoba budidaya jamur tiram dan Alhamdulillah berhasil. Sehingga bisa merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar, yang saat ini ada 12 orang. Mereka bekerja mulai dari budidaya jamur tiram sampai pengolahan menjadi jamur crispy dengan merk Reginda Jamur,” ujar Suhendar.
Andi Muksin Adiwijaya