Sinak, Puncak – Papua, 30 Juni 2025.
Mentari baru saja menyibak kabut dingin di pagi Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Langit membiru seolah memberi tanda bahwa hari itu bukan hari biasa. Di balik suasana yang tenang, terdengar ketukan penuh semangat di pintu Pos Kout Sinak, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti.

Seorang pria paruh baya dengan mata bersinar dan suara bergetar memecah keheningan. “Bapak, saya mau bendera merah putih. Saya mau pasang di halaman Honai saya.”
Ia adalah Pendeta Satius Murib, warga Kampung Gigobak. Permintaannya sederhana, namun penuh makna. Sebuah simbol cinta tanah air tumbuh dari hati yang tulus.
Tanpa banyak tanya, Serda Hermawan, salah satu personel Satgas, segera menyerahkan satu lembar Bendera Merah Putih. Bendera itu tidak hanya kain, tetapi simbol harga diri, kemerdekaan, dan harapan.
“Kesadaran masyarakat Sinak terhadap nilai-nilai kebangsaan kian kuat. Ini bukti bahwa semangat Merah Putih tak pernah padam, bahkan di pelosok pegunungan Papua,” ungkap Serda Hermawan sambil menatap penuh bangga saat bendera itu digenggam erat oleh Pendeta Satius.
Momentum itu, meski singkat, terasa heroik. Tak ada drum atau trumpet. Hanya angin yang mengalun pelan dan dedaunan yang bersaksi. Di tengah-tengah hening Papua, semangat nasionalisme menyala dari sebuah Honai.
Letda Ckm Muh Akbar, Amd.Kep, selaku Danpos Kout Sinak, menegaskan bahwa pihaknya tak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, namun juga penyambung semangat kebangsaan di tanah Papua.
“Kami bangga. Ketika warga datang bukan untuk minta bantuan sembako, tapi meminta bendera negara, itu adalah kemenangan batin. Tugas kami adalah menanamkan harapan dan kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia, dan hari ini kami menyaksikan buah dari kepercayaan itu,” tutur Danpos dengan suara mantap.
Satgas Wira Yudha Cakti bukan sekadar membawa senjata, namun membawa nurani, menyemai persaudaraan, dan membentangkan Merah Putih dari pegunungan hingga lembah. Karena sejatinya, setiap helai bendera yang berkibar di ujung Honai adalah nyala cinta dari rakyat kepada bangsanya.
Indonesia Raya, berkibarlah di langit Sinak.
Supriyadi