Satuan Tugas (Satgas) Yonif 323/Buaya Putih Kostrad berhasil mengamankan 14 Orang pekerja pembangunan Puskesmas Distrik Sinak Barat, di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, dari ancaman kelompok bersenjata yang diduga merupakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Hal ini dilakukan setelah menerima laporan adanya ancaman serius terhadap keselamatan para pekerja yang sedang mengerjakan pembangunan Fasilitas umum, di Kampung Kilunggame, Distrik Sinak Barat, Papua Tengah, Kamis (05/12/24)
Menurut Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 323/Buaya Putih Letkol Inf Tri Wiratno, kegiatan penyelamatan dilaksanakan secara terkoordinasi setelah Satgas mendapatkan informasi dari masyarakat setempat terkait aktivitas mencurigakan kelompok bersenjata di sekitar lokasi pembangunan dan adanya video ancaman yang beredar dari kelompok OPM “Kami langsung bergerak untuk memastikan keselamatan para pekerja, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Apkam TNI-Polri lainnya, Syukur, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” ujarnya.
pembangunan yang sedang dikerjakan adalah Puskesmas Distrik Sinak Barat, Pembangunan ini menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Papua yang masih terisolasi.
Namun, pembangunan ini kerap menghadapi ancaman keamanan dari kelompok bersenjata yang menolak kehadiran aparat pemerintah dan kemajuan infrastruktur, terutama yang telah terjadi, dimana kelompok OPM mengancam jiwa para pekerja apabila tidak diberikan sejumlah uang kepada mereka.
Aparat keamanan TNI-Polri Gabungan akan terus memperketat pengamanan di wilayah tersebut guna mencegah terulangnya insiden serupa, Masyarakat setempat menyambut baik langkah cepat yang diambil oleh TNI.
Salah satu tokoh masyarakat, Kitinus Talenggeng, yang merupakan Kepala Distrik Sinak Barat menyatakan bahwa kami bersyukur para pekerja berhasil diamankan.
“Kami mendukung pembangunan dan berharap konflik seperti ini segera berakhir,” ujarnya. Pemerintah daerah juga menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat Papua.
Andi Muksin Adiwijaya