EROMAGA, PUNCAK – Langit cerah di atas Distrik Omukia seolah tersenyum menyambut sebuah misi cinta kasih dari para prajurit terdepan. Bertempat di halaman Pos Eromaga, Satgas Yonif 700/Wyc kembali menunjukkan komitmennya yang tak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga merangkul erat saudara-saudara di Tanah Papua, (07/09/2025).

Minggu yang penuh berkah itu diwarnai dengan gelaran Binter Terbatas (Bimbingan Teritorial) yang istimewa, bertajuk Minggu Kasih. Kali ini, para prajurit yang biasa gagah berlatih itu duduk bersila penuh kehangatan bersama umat Nasrani dari Kampung Eronggobak untuk melaksanakan Ibadah Bersama yang khidmat dan penuh sukacita.

Dipimpin dengan penuh semangat oleh Pratu Dandhi Fernanda, kegiatan ini berlangsung lancar dan penuh keakraban. Suara renungan dan lantunan pujian menyatu antara seragam hijau TNI dan warna-warni pakaian warga, menciptakan sebuah harmoni indah yang membuktikan persaudaraan sejati antara prajurit dan rakyat. Di depan Pos mereka sendiri, yang biasanya menjadi simbol keamanan, hari itu berubah menjadi simbol kasih dan rumah ibadah yang terbuka untuk semua.

Komandan Pos (Danpos) Eromaga, Letda Inf Sudirman, yang memimpin langsung pengamanan di wilayah terpencil ini, menyampaikan kebanggaan dan arti mendalam dari kegiatan tersebut.
“Kegiatan ibadah bersama ini bukan sekadar rutinitas, tetapi adalah jiwa dari tugas teritorial kami. Ini adalah momen dimana kami, para prajurit, turut merasakan denyut nadi kehidupan rohani masyarakat yang kami lindungi. Dengan beribadah bersama, kami mempererat ikatan batin, karena kami yakin bahwa negara hadir tidak hanya melalui keamanan, tetapi juga melalui kedamaian dan ketenangan jiwa. Ini adalah fondasi untuk membangun kepercayaan dan kemanunggalan TNI-Rakyat yang hakiki.”
Aksi heroik dan inspiratif dari Satgas Yonif 700/Wyc di Eromaga ini kembali menegaskan bahwa senjata terhebat seorang prajurit bukanlah peluru, tetapi cinta kasih dan kepedulian yang tulus. Mereka hadir tidak sebagai pengawas, tetapi sebagai sahabat, pelindung, dan bagian dari keluarga besar masyarakat Papua.
Agus Ridwanto