Kabupaten Bandung – TNI, melalui 23 sektor terus turun langsung ke lapangan melakukan penataan dan pembersihkan sungai, serta sepanjang bantaran sungainya, penanam pohon di lahan kritis hingga edukasi terhadap warga dengan melakukan komunikasi sosial dan patroli di Sungai Citarum maupun anak Sungai Citarum. Tentunya hingga saat ini dapat dilihat, Citarum berangsur terlihat bersih dan dapat tertangani. Namun hingga saat ini kesadaran masyarakat belum sepenuhnya terbangun, terutama terkait untuk tidak membuang sampah sembarangan. Akibatnya, masih banyak yang membuang sampah sembarangan, maka saat turun hujan, sampah terbawa air ke sungai.
Saat ini dimana kapasitas curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Bandung sangat tinggi, mengakibatkan debit air sungai meluap di mana-mana juga mengakibatkan sampah yang terbawa arus air sungai menjadi masalah tersendiri. Seperti halnya yang terjadi di Sungai Citarum wilayah sektor 9 Sub sektor 1, tepatnya di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kab Bandung Barat.
Demikian disampaikan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen kepada awak media saat meninjau di Citarum sektor 9 Sub Sektor 1, Senin (12/12/2022)
Menurut pantauan Kapendam di lokasi tersebut jika seusai hujan cukup deras melanda wilayah Bandung dan sekitar, maka akan terjadi penumpukan sampah. Hal ini disebabkan, posisi sektor 9 Sub Sektor 1 ini merupakan terminal akhir dari aliran yang berasal dari hulu sungai, seperti dari wilayah Pangalengan, Ciwidey dan Kota Bandung.
“Di lokasi tersebut sering terjadi penumpukan sampah warga yang terbawa arus sungai, terlebih lagi saat terjadinya turun hujan yang cukup deras.” ujarnya
Menyikapi hal tersebut Satgas Sektor 9 Sub 1 Citarum setiap harinya melakukan 2 kali patroli sungai dan pengangkatan sampah dengan menggunakan rakit, LCR dan jaring.
Di tempat yang sama Dansub Sektor 1 Pelda Soleh Kurnia mengatakan bahwa patroli dilakukan pada pagi hari pkl 08.00 hingga pkl12.00. Kemudian akan dilanjutkan sore pkl 13 sd 15. Sampah-sampah dipilah dan dipisah, yang bernilai ekonomi diserahkan kepada masyarakat sedangkan sampah organik seperti eceng gondok dijadikan pupuk tanaman.
“Walaupun personel dan perlengkapan yang terbatas kami bersama warga masyarakat sekitar tetap semangat dalam membersihkan sampah yang ada di sungai walaupun sudah dibersihkan namun dalam hitungan jam sungai kotor lagi oleh sampah kiriman dari hulu, kami tetap semangat untuk melakukan pembersihan seperti saat ini, sungai kembali menjadi bersih, ” jelasnya.
Saat ditanya tentang patroli di aliran sungai, Kapendam pun menegaskan, bahwa personel Satgas Citarum tetap melaksanakan patroli dan sekaligus melakukan pembersihan sungai seperti yang dilaksanakan oleh Sektor 9 Sub 1 mereka tetap patroli sekaligus membersihkan aliran sungai.
Sementara itu, dirinya juga mengakui adanya sampah di aliran sungai, terlebih saat ini masuk musim penghujan juga kurangnya kesadaran untuk tidak membuang sampah sekecil apapun sehingga adanya penambahan sampah. Namun untuk personel satgas terus berupaya untuk membersihkan serta memilih dan memilah sampah tersebut untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Kapendam menambahkan, bahwa bumi semakin tua, manusia semakin berulah membuat masa depan anak bangsa untuk menikmati lingkungan yang sehat bisa jadi hanya angan-angan saja. Meskipun demikian berbuat baik pada lingkungan dengan selalu menjaganya tidak memiliki kata terlambat.
“Untuk itu, kami mengimbau kepada seluruh warga yang bermukim di sekitaran aliran sungai agar menjaga bersama tidak membuang sampah apapun ke dalam aliran sungai, demi keberlangsungan hidup anak cucu kita semua yang lebih baik,” imbau Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen.
Andi Muksin Adiwijaya