Sementara itu, Pendekatan teknologi biologi mikroba dimanfaatkan untuk penataan lahan yang sudah tidak produktif menjadi lahan yang layak tanam dan bisa produktif kembali, sekaligus membangun suatu ekosistem baru. Sedangkan teknologi pengolah air, mengubah air limbah atau air laut menjadi layak untuk diminum. Selanjutnya pendekatan energi yaitu mengolah limbah sampah yang tidak dipakai oleh pemulung menjadi bahan bakar briket, tetapi yang utamanya adalah menciptakan teknologi energi yang pembakarannya menggunakan ranting kayu yang mencapai titik api di 800 sampai dengan 900 derajat. Untuk mencapai titik api seperti itu, menurut Pangdam biasanya memerlukan batu bara dan itu memerlukan biaya yang cukup besar.
Di akhir sambutannya Pangdam berharap dalam inovasi yang telah dilakukan oleh jajaran Kodam III/Slw dapat disinkronisasikan dengan kerja sama yang sekarang tengah dilaksanakan.
Di tempat yang sama, Kepala BBWS Ciliwung- Cisadane mengatakan, bahwa kerja sama pemeliharaan Situ dan Embung dengan Kodam III/Slw sudah berjalan sejak tahun 2019, tentunya selama ini kerja sama sudah berjalan dengan baik dan hasilnya sangat luar biasa, menurutnya kalau BBWS yang mengerjakan sendiri tidak akan mencapai hasil sesuai yang diharapkan, namun berkat bantuan Kodam III/Slw hasilnya melebihi dari apa yang diharapkan.
Dirinya berharap dengan kerja sama ini dapat memberikan manfaat untuk mendukung tugas-tugas TNI dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Acara diakhiri dengan penandatangan Naskah Berita Acara Perjanjian Kerja Sama dilanjutkan penyerahan Cendera mata oleh Pangdam III/SLW kepada Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane.
Hadir dalam acara tersebut Kasdam III/Slw, Asrendam, para Asisten Kasdam, serta Kakumdam III/Slw.
Andi Muksin Adiwijaya