Eromaga, Puncak – Di tengah kabut pegunungan Papua dan derasnya arus pengungsian, secercah harapan muncul dari Pos Eromaga. Pada Sabtu yang penuh makna, anggota DPRD Dapil 1 Kabupaten Puncak, Yorinus M. Kogoya, mengunjungi Pos Satgas Yonif 700/WYC Eromaga, lalu melanjutkan perjalanan bersama personel pos ke lokasi pengungsian warga.
Dalam kunjungan yang penuh kehangatan dan empati itu, Yorinus M. Kogoya menyaksikan secara langsung bagaimana prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/WYC, di bawah komando Danpos Letda Inf Sudirman, tak hanya menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga berdiri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh personel Yonif 700/WYC yang telah memberikan pertolongan nyata kepada masyarakat. Di tengah situasi sulit ini, mereka hadir, membantu dengan sepenuh hati. Ini bukan hanya tugas, ini adalah pengabdian luar biasa,” ujar Yorinus M. Kogoya, matanya menatap para prajurit dengan rasa bangga.
Rombongan kemudian melanjutkan ke lokasi pengungsian—sebuah tempat yang saat ini menjadi perlindungan sementara bagi ratusan warga yang melarikan diri akibat ancaman dari kelompok bersenjata.
Di sinilah wujud nyata kemanusiaan terlihat. Para prajurit tak segan membaur, membantu mendirikan tenda darurat, membagikan makanan, serta memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi yang kelelahan.
Letda Inf Sudirman, dengan keteguhan khas seorang prajurit, menyampaikan bahwa misi mereka lebih dari sekadar operasi militer.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tetapi sebagai penjaga kemanusiaan. Kami siap membantu kapan pun dan di mana pun. Selama masyarakat membutuhkan, kami akan selalu ada,” tegas Danpos Eromaga dengan sorot mata penuh semangat.
Kunjungan ini menjadi simbol sinergi antara aparat dan wakil rakyat, bahwa kepedulian tidak memandang jabatan, dan pengabdian tidak mengenal lelah. Di tanah yang keras dan penuh tantangan, prajurit Yonif 700/WYC tetap berdiri tegak, bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan hati.
Kisah dari Pos Eromaga hari ini bukan hanya tentang patroli dan tugas, tetapi tentang keberanian untuk peduli, dan tekad untuk tetap menjadi cahaya di tengah gelapnya konflik.
Agung Arianto
