Minggu, Juli 20, 2025
Lintas 8
  • Home
  • Aparatur Negara
    • Militer
    • Polri
    • Sipil
  • Polhukam
    • Partai
    • Hukum
    • Keamanan
    • Telik Sandi
  • Ekobis
    • Kuliner
    • UMKM
    • Travel
    • Olahraga
    • Kesehatan
  • Teknologi
  • Ragam
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Aparatur Negara
    • Militer
    • Polri
    • Sipil
  • Polhukam
    • Partai
    • Hukum
    • Keamanan
    • Telik Sandi
  • Ekobis
    • Kuliner
    • UMKM
    • Travel
    • Olahraga
    • Kesehatan
  • Teknologi
  • Ragam
No Result
View All Result
Lintas 8
Home Polhukam Telik Sandi

Wanita Cantik Agen KGB

Andi Muksin Adiwijaya by Andi Muksin Adiwijaya
5 Oktober 2022
in Telik Sandi
0
Wanita Cantik Agen KGB
0
SHARES
524
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Layaknya di Film, Wanita Ini Ceritakan Kisahnya Selama 20 Tahun jadi Agen Rahasia

Wanita yang satu ini tidak ada yang mengetahui identitas aslinya, bahkan anak-anaknya sendiri. Wanita ini merupakan seorang agen rahasia Rusia yang dikirim ke Kanada dan Amerika Serikat (AS) bersama suaminya Andrei Bezrukov, yang menggunakan nama Donald Heathfield.

Related posts

𝗞𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗧𝗲𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗝𝗲𝗽𝗮𝗻𝗴 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝘂𝘀 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿,𝗠𝗲𝘀𝗸𝗶 𝗣𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮 𝗜𝗜 𝗧𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗨𝘀𝗮𝗶

𝗞𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗧𝗲𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗝𝗲𝗽𝗮𝗻𝗴 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝘂𝘀 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿,𝗠𝗲𝘀𝗸𝗶 𝗣𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮 𝗜𝗜 𝗧𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗨𝘀𝗮𝗶

20 Maret 2025
Central Intelligence Agency (CIA) 

Central Intelligence Agency (CIA) 

18 Oktober 2022

“Seorang mata-mata harus menjadi seorang aktor, tetapi seorang aktor yang tidak dikenal masyarakat atau membutuhkan panggung, dan tidak memerlukan izin dari orang lain,” kata Elena Vavilova saat berbincang dengan jurnalis The Guardian di sebuah kafe di Moskow, Rusia.

Vavilova telah melakukan Penyamaran dengan nama Tracy Foley, identitas yang dicuri oleh biro agen Rusia (KGB), dan digunakan selama 20 tahun.

Vavilova dan Bezrukov diringkus di rumah mereka di Boston, AS pada tahun 2010. Keduanya merupakan bagian dari 10 mata-mata Rusia yang ditahan oleh agen federal AS (FBI), sebagian besar dari mereka tinggal secara ilegal di AS atau Kanada. Sang agen lantas dideportasi ke Rusia dalam program pertukaran mata-mata.

Vavilova mengisahkan cerita fiksi karier mata-matanya ke dalam sebuah buku “The Woman Who Can Keep Secrets”. Buku itu memberikan wawasan langka tentang program ilegal, yang didirikan oleh Uni Soviet tetapi dilanjutkan di Rusia modern.Karakter utama dalam buku itu seperti Vavilova dan Bezrukov. Keduanya diceritakan bertemu di Universitas Tomsk di Siberia pada 1980-an, direkrut oleh KGB ke dalam program rahasia dan menghabiskan bertahun-tahun dalam pelatihan sebelum dikirim ke Kanada dan AS.

Pelatihan itu sendiri seperti pelajaran bahasa berjam-jam untuk meniru aksen AS dan Kanada, menghindari pengawasan, pengkodean, dan perdagangan spionase, dan tinggal di rumah pedesaan di luar Moskow untuk beradaptasi tinggal di rumah warga AS. Selain itu, agen juga membantu para pemuda Siberia yang belum pernah bepergian sebelum belajar tentang kehidupan AS dan Kanada.

Pada kehidupan nyata, Bezrukov dan Vavilova menikah di Uni Soviet sebelum berangkat. Keduanya lalu pergi ke Kanada secara terpisah pada akhir 1980-an, bertemu kembali di Kanada, dan menikah untuk kedua kalinya dengan identitas baru.

Kedua agen rahasia ini tidak pernah berbicara dengan bahasa Rusia. Vavilova berbicara bahasa Inggris dengan sempurna, namun aksen Slavianya masih cukup terdengar. Oleh karena itu, selama hidupnya di Kanada, dia mengaku keturunan Perancis Kanada, untuk menjelaskan gayanya bicara.

Sebelum ditangkap, pasangan itu tinggal di Boston, AS. Vavilova bekerja sebagai agen perumahan, sambil mengirim pesan kode secara reguler ke pusat pengendali di Moskow.

Putra Vavilova dan Bezrukov, Alex dan Tim, masing-masing berusia 16 dan 20 ketika FBI melakukan penangkapan pada tahun 2010. Keduanya percaya bahwa orang tua mereka adalah warga Kanada asli.

Kisah Vavilova lantas dibuat dalam bentuk serial TV yang diputar di AS, The Americans”. Serial ini bercerita mengenai kisah agen Uni Soviet di Amerika Serikat. Namun Vavilova mengatakan bahwa cerita dalam serial televisi tersebut hanya sedikit yang mirip dengan kehidupannya.

“Setelah menonton serial The Americans, menurut saya, ‘bukan seperti itu kenyataannya,” kata Vavilova.

Film yang diproduseri mantan agen CIA itu menceritakan drama psikologis yang dihadapi oleh agen asing di AS. Namun Vavilova menegaskan bahwa insiden pembunuhan dalam serial tersebut tidak ada saat dirinya berkarir menjadi agen Rusia.

Vavilova dan Bezrukov tidak menggunakan kekerasan dan tidak melakukan “penyamaran”. Keduanya hanya menciptakan karakter secara total agar dapat dipercaya oleh orang lain saat menjalani kehidupan normal.

“Jika Anda berpikir itu seperti James Bond (film aksi agen Inggris), maka pekerjaan Anda selesai, hidup Anda singkat. Orang-orang berpikir kehidupan agen selalu penuh aksi dan berbahaya, sebenarnya rutinitas setiap harinya sangat membosankan,” ujar Vavilova.

Dia mengakui penggunaan senjata dan karate diajarkan saat pelatihan menjadi agen, tapi dia tidak pernah menggunakannya saat di lapangan. “Yang paling penting adalah percaya diri,” katanya

FBI menemukan kelompok Agen Rusia itu usai berhasil merekrut Alexander Poteyev, mantan Wakil Kepala Direktorat “S” dari Badan Intelijen Rusia.

Pada sekitar tahun 1999, ia mulai bekerja secara diam-diam dengan CIA, membantu mengungkap jaringan mata-mata Rusia yang beroperasi di Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Program Ilegal. Saat ini ia tinggal dalam persembunyian di AS.

Vavilova menegaskan dia mengenal dekat Poteyev tetapi dia tidak yakin apakah keputusannya untuk bekerja dengan AS atas motif uang atau ideologi. Usai pertukaran mata-mata pada 2010, informasi mengenai pertukaran dunia intelijen menjadi sangat umum, namun Vavilova mengklaim program pertukaran itu tidak ada. 

“Tentu saja saya tidak bisa membicarakannya, tetapi saya tahu apa yang kami lakukan, dan tidak masalah apa yang orang lain katakan,” katanya.

Sekembalinya ke Rusia, para agen yang terlibat dalam program pertukaran bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bezrukov sekarang mengajar di universitas Moskow dan menjadi penasihat di perusahaan minyak Rusia. Begitu juga dengan Vavilova, dia menjadi konsultan di sebuah perusahaan. Dia menolak menceritakan lebih rinci terkait pekerjaannya sekarang, dan tidak ingin membahas politik Rusia saat ini.

Vavilova mengakui jika dirinya mengalami kesulitan saat tiba di Rusia. Dia meninggalkan Uni Soviet pada 1980-an saat dipimpin Mikhail Gorbachev, dan kembali ke Rusia dalam masa pemerintahan Putin. Usai berada di negara orang selama 20 tahun, banyak yang berubah di Moskow.

“Saya tidak tahu apa-apa tentang budaya kontemporer. Kami mengetahui soal Rusia karena menonton CNN (stasiun TV di AS). Sangat aneh kami tidak tahu sejarah bangsa sendiri,” ujarnya.

Diolah dari berbagai sumer : Mas Bram 


Thanks for : Theguardian-press

Previous Post

Menyambut HUT Ke-77 TNI, Yon Arhanud 3/YBY Adakan Pengobatan Gratis di Desa Wosia 

Next Post

Panglima TNI : “Seluruh Prajurit Dan PNS TNI Harus Menjaga Kepercayaan Masyarakat”

Next Post
Panglima TNI : “Seluruh Prajurit Dan PNS TNI Harus Menjaga Kepercayaan Masyarakat”

Panglima TNI : “Seluruh Prajurit Dan PNS TNI Harus Menjaga Kepercayaan Masyarakat”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BROWSE BY CATEGORIES

  • Aparatur Negara
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Ekobis
  • Ekonomi
  • Foto & Peristiwa
  • Hukum
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Luar Negeri
  • Militer
  • Olahraga
  • Opinion
  • Polhukam
  • Politik
  • Politik
  • Polri
  • Ragam
  • Sipil
  • Sosial
  • Teknologi
  • Telik Sandi
  • UMKM
  • Uncategorized

Recent Posts

  • TNI Hadir di Setiap Honai: Satgas TNI Beri Layanan Kesehatan Door to Door di Pegunungan Puncak
  • Bangga dan Haru, Kasad Dampingi Panglima TNI Sambut Kepulangan Kontingen Bastille Day
  • Dukung Pelestarian Lingkungan, Kasad Tinjau Pembersihan Danau Situ Bagendit
  • Pangdam III/Slw Dampingi Kasad Laksanakan Karya Bakti di Situ Bagendit
  • Entry Meeting Satgas Penatausahaan BMN Kemhan dan TNI Sesi II TA. 2025
  • Pangdam XIV/Hsn Terima Paparan Kesiapan Open Tournament Lari Marathon Dalam Rangka HUT Ke-80 TNI Tahun 2025
  • Satgas TNI Yonif 700 WYC, Tembus Honai Warga Kp. Wombru, Beri Pelayanan Kesehatan Gratis di Tengah Pegunungan Puncak Papua
  • Satgas TNI Yonif 700 WYC, Sentuh Hati Warga Kampung Wako, Dengan Anjangsana dan Bantuan Sargal
  • Hadir Langsung di Paris, Wakasad Saksikan Kontingen Indonesia Beraksi di Bastille Day

Recent News

  • TNI Hadir di Setiap Honai: Satgas TNI Beri Layanan Kesehatan Door to Door di Pegunungan Puncak
  • Bangga dan Haru, Kasad Dampingi Panglima TNI Sambut Kepulangan Kontingen Bastille Day
  • Dukung Pelestarian Lingkungan, Kasad Tinjau Pembersihan Danau Situ Bagendit

Category

  • Aparatur Negara
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Ekobis
  • Ekonomi
  • Foto & Peristiwa
  • Hukum
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Luar Negeri
  • Militer
  • Olahraga
  • Opinion
  • Polhukam
  • Politik
  • Politik
  • Polri
  • Ragam
  • Sipil
  • Sosial
  • Teknologi
  • Telik Sandi
  • UMKM
  • Uncategorized

Recent News

TNI Hadir di Setiap Honai: Satgas TNI Beri Layanan Kesehatan Door to Door di Pegunungan Puncak

TNI Hadir di Setiap Honai: Satgas TNI Beri Layanan Kesehatan Door to Door di Pegunungan Puncak

19 Juli 2025
Bangga dan Haru, Kasad Dampingi Panglima TNI Sambut Kepulangan Kontingen Bastille Day

Bangga dan Haru, Kasad Dampingi Panglima TNI Sambut Kepulangan Kontingen Bastille Day

18 Juli 2025
  • Tentang

© 2025 Lintas8

No Result
View All Result
  • Home
  • Aparatur Negara
  • Polhukam
  • Ekobis
  • Teknologi
  • Ragam

© 2025 Lintas8

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In